UNAIR NEWS – Saat ini banyak anak muda yang terlibat dalam kontestasi politik menjelang pemilu. Melihat hal tersebut, Aulia Thaariq Akbar, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menyoroti hal tersebut dalam Rumah Demokrasi. Acara itu bertajuk Pemimpin Ideal Bagi Generasi Muda yang disiarkan secara langsung dari Studio TVRI Jawa Timur pada Rabu (10/5/2023).

Mahasiswa yang karib disapa Atta itu menyampaikan bahwa fenomena tersebut sudah sering dijumpai pada teman-teman aktivis di kampus yang banyak terjun ke politik praktis di beberapa partai. Sehingga, ia merasa wajar jika banyak teman-temannya yang ikut terlibat dalam pemilu presiden di 2023.

Pemuda Membawa Perubahan

“Saya apresiasi teman-teman yang mau terjun langsung atau mau mencalonkan diri untuk belajar sesuai teori idealnya bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik. Saya rasa, sih, nggak ada masalah kalau justru teman-teman itu juga berpolitik praktis. Jadi bisa sharing experience-nya gimana berpolitik praktis ke teman-teman kita atau golongan muda,” tutur mahasiswa FISIP UNAIR itu.

Menurut Presiden BEM FISIP itu, pemuda yang terlibat politik praktis adalah hal yang baik karena bisa membawa perubahan dalam sistem pemerintahan. Namun, tetap perlu pengalaman yang mumpuni. Sehingga, untuk mengganti sistem tersebut diperlukan massa yang banyak.

“Saya rasa dari analisis saya itu tidak boleh satu per satu jika pemuda ingin terlibat politik praktis. Karena nanti akhirnya akan kalah dengan sistem itu sendiri. Tapi, ini hal yang baik bagi teman-teman muda satu persatu sudah mau terlibat. Karena nantinya pasti bakal banyak yang mengikuti. Sehingga, ini menjadi langkah awal untuk mencoba membenahi sistem-sistem politik kita,” ucapnya.

Atta juga menyampaikan bahwa sebagai seorang pemuda perlu menelisik lagi bagaimana persiapan dan pengalamannya pribadi. “Sebenarnya sah saja ketika memang akhirnya ada seorang pemimpin ada seorang tokoh atau pejabat yang dari golongan muda. Tapi di sisi lain, kita sebagai anak-anak muda itu nggak bakal juga langsung memilih pemimpin muda juga. Kalau misalkan ada yang sekiranya dia memang belum matang secara pengalaman atau sekedar menampilkan fisiknya yang hanya muda, tentu kita enggak bakal memilih itu,” tuturnya. (*)

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Binti Q Masruroh